Rabu, 28 Desember 2011

kapusin sibolga,inspirasi ku

Sejarah

Berawal di Kapel San Damiano Assisi (Italia) pada tahun 1210, Fransiskus dari Assisi memulai sebuah pergerakan injili. Suara Salib kapel tua itu berpesan: “Fransiskus, perbaikilah Gereja-Ku”. Keenakan masa muda serta-merta ditinggalkan dan mulai menyusun batu di atas batu setelah berhari-hari ia mengemis kepada warga Assisi.

Lambat laun Fransiskus mengerti bahwa bukan gedung ibadat itu yang harus dibaharui tetapi semangat hidup selaku orang kristen. Bergabunglah pemuda-pemuda yang tergerak oleh roh keagamaan yang sama. Mereka menghadirkan damai, bersahabat dengan orang terlantar dan kusta, bersaudara dengan apa saja yang dilihat pelupuk mata, bekerja membantu para petani di sawah. Akhirnya cara hidup baru ini mendapat pengesahan dari Sri Paus Honorius pada tahun 1223 dengan bulla “ Solet Annuere”.

Sementara itu kaum wanita pun terpikat oleh pergerakan Fransiskus dan saudara-saudaranya dan mereka memulai hidup yang mengangkat kemiskinan sebagai tuan putri karena Raja Agung telah hidup teramat miskin. Terus lagi sejumlah awam bertekad hidup dalam semangat Fransiskus menyebar damai dan persaudaraan.

Sesudah Fransiskus mangkat tahun 1226 timbullah ragam tafsiran atas spiritualitas awal. Sekelompok saudara ingin menekankan unsur-unsur tertentu dari hidup Fransiskus. Begitulah kemudian bermunculan cabang-cabang baru dari pokok yang satu dan sama: Konventual (OFM Conv.), Fransiskan (OFM) dan Kapusin (OFMCap). Ordo Kapusin hasil suatu gerakan pembaharuan yang dirintis oleh Matteo de Bascio dan mendapat pengesahan resmi dari tahta suci pada tahun 1528 dengan bulla “Religionis Zelus”.

Sesudah Konsili Trente (1562), kepada Ordo Kapusin diberi kepercayaan untuk menyebar ke seluruh Eropa dan membawa roh Konsili Trente ke tengah umat. Kapusin bergerak terus hingga menerobos Timur Tengah, Amerika Latin, Asia dan Afrika. Kapusin tiba di Indonesia (Singkawang) pada tahun 1905, menginjakkan kaki di Sumatera tahun 1911 dan mulai tahun 1929 masuk kota Sibolga.

Saudara-saudara Kapusin Sibolga mendiami pantai barat Propinsi Sumatera Utara di wilayah kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan seluruh wilayah Pulau Nias. Seluruhnya masuk Keuskupan Sibolga. Sejak tahun 2000 hidup dan berkarya juga di Keuskupan Agung Ende/Flores di Paroki Ndondo-Loboniki.

Informasi selanjutnya tentang kehadiran Ordo Kapusin Provinsi Sibolga baca artikel-artikel berikut: